Minggu, 13 November 2011

Sejarah Masjid Agung Palembang



Masjid Agung Palembang merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Palembang. Masjid ini didirikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I atau Sultan Mahmud Badaruddin Jaya Wikramo mulai tahun 1738 sampai 1748. Konon masjid ini merupakan bangunan masjid terbesar di Nusantara pada saat itu.
Masjid Agung Palembang pada mulanya disebut Masjid Sultan dan dibangun pada tahun 1738 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo. Peresmian pemakaian masjid ini dilakukan pada tanggal 28 Jumadil Awal 1151 H (26 Mei 1748). Ukuran bangunan mesjid waktu pertama dibangun semula seluas 1080 meter persegi dengan daya tampung 1200 jemaah. Perluasan pertama dilakukan dengan wakaf Sayid Umar bin Muhammad Assegaf Altoha dan Sayid Achmad bin Syech Sahab yang dilaksanakan pada tahun 1897 dibawah pimpinan Pangeran Nataagama Karta mangala Mustafa Ibnu Raden Kamaluddin.

Pada awal pembangunannya (1738-1748), sebagaimana masjid-masjid tua di Indonesia, Mesjid Sultan ini pada awalnya idak mempunyai menara. Kemudian pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Najamudin (1758-1774) barulah dibangun menara yang letaknya agak terpisah di sebelah barat. Bentuk menaranya seperti pada menara bangunan kelenteng dengan bentuk atapnya berujung melengkung. Pada bagian luar badan menara terdapat teras berpagar yang mengelilingi bagian badan. 



Bentuk masjid yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Agung, jauh berbeda tidak seperti yang kita lihat sekarang. Bentuk yang sekarang ini telah mengalami berkali-kali perombakan dan perluasan. Pada mulanya perbaikan dilakukan oleh pemerintah Belanda setelah terjadi perang besar tahun 1819 dan 1821. Setelah dilakukan perbaikan kemudian dilakukan penambahan/perluasan pada tahun 1893, 1916, 1950-an, 1970-an, dan terakhir pada tahun 1990-an. Pada pekerjaan renovasi dan pembangunan tahun 1970-an oleh Pertamina, dilakukan juga pembangunan menara sehingga mencapai bentuknya yang sekarang. Menara asli dengan atapnya yang bergaya Cina tidak dirobohkan. 
Perluasan kedua kali pada tahun 1930. tahun 1952 dilakukan lagi perluasan oleh Yayasan Masjid Agung yang pada tahun 1966-1969 membangun tambahan lantai kedua sehingga luas mesjid sampai sekarang 5520 meter persegi dengan daya tampung 7.750.

Masjid Agung merupakan masjid tua dan sangat penting dalam sejarah Palembang. Masjid yang berusia sekitar 259 tahun itu terletak di Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, tepat di pertemuan antara Jalan Merdeka dan Jalan Sudirman, pusat Kota Palembang. Tak jauh dari situ, ada Jembatan Ampera. Masjid dan jembatan itu telah menjadi land mark kota hingga sekarang.
Dalam sejarahnya, masjid yang berada di pusat kerajaan itu menjadi pusat kajian Islam yang melahirkan sejumlah ulama penting pada zamannya. Syekh Abdus Samad al-Palembani, Kemas Fachruddin, dan Syihabuddin bin Abdullah adalah beberapa ulama yang berkecimpung di masjid itu dan memiliki peran penting dalam praksis dan wacana Islam.


BIODATA DIRI SAYA



Namaku Muhammad Akbar,aku lahir pada tanggal 7 maret 1993 di kota palembang,aku sangat bangga tinggal di kota Palembang.Saya Tinggal bersama keluarga, saya anak kedua dari 5 bersaudara.ayah saya bernama Selamet muhajir S.sos bekerja sebagai PNS ,sedangkan Ibu saya Bernama Sundari pekerjaannya sebagai Ibu rumah tangga.



Pada umur 4,5 tahun aku mulai sekolah di taman kanak-kanak AL-Falah. Saya belajar disana selama 1 tahun dan saya langsung melanjutkan ke Sekolah Dasar(SD) Negeri 438,saya belajar di skolah itu selama 6 tahun.saya merasa senang sekolah di SDN 438  karna di sekolah ini saya mempunyai banyaak teman yang baik dan juga ramah,guru-guuru nya pun sangat baik dan dan menyayangi muridnya tanpa membeda-beda kan status muridnya tersebut.banyak yang saya dapatkan dari sekolah ini antara lain bagimana saya harus menghadapi orang tua dan guru,bagai mana cara menghormati dan menghargai sesamateman.Setelah Lulus dari SDN 438 Saya melanjutkan Ke  sekolah menengah pertama tepat nya di SMP N 45 palembang,disana saya mendapatkan pelajaran yang lebih sulit lagi dibandingkan  pada waktu di Sekolah Dasar dulu.setelah Lulus dari SMP N 45 palembang ,Saya melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Atas /SMA Arinda Palembang.

Masa remaja adalah masa yang menentukan berhasil tidaknya kita dimasa yang akan datang karena dimasa ini saya harus menentukan hidup saya apakah saya ini akan tetap menjadi orang yang hanya bisa mengandalkan orang lain,dalam hidup saya atau saya akan menjadi diri sendiri dan menjadi orang mempunyai masa depan yang cerah nantinya.

Visi:Membuktikan kepada semua orang dan keluarga bahwa saya bukanlah orang yang hanya bisa meminta sesuatu kepada orang tua,dan juga bahwa saya bisa lebih sukses dari saudara saya yang lain.

Misi:Menjadi orang yang tidak hanya dipandang sebelah mata oleh orang lain dan menjadi orang yang sukses.